jogja.. adalah kota yang berada di selatan Jawa Tengah. berdiri sendiri sebagai Daerah Istimewa karena di sini ada keraton yang sakral akan kejawennya
Jogja adalah kota yang kaya akan budaya, apapun ada di jogja, dan kota ini seakan akan hidup 24 jam non stop , bisa di bilang kota tak pernah mati. sehingga di sebut JOJGA NEVER ENDING ASIA
24 jam non stop karena di sini banyak pendatang dari seluruh Indonesia. para remaja dan setengah dewasa yang mencari ilmu. maka tak heran jika kota ini mendapat julukan JOGJA KOTA PELAJAR.
jogja mungkin memang surga untuk kawula muda. karena banyak tempat hiburan yang menyenangkan, apapun ada di sini. semua kebutuhan hidup di jual dengan harga murah. warung makan, salon, laundry, toko baju, mall, distro, dan tempat hiburan lain banyak berteteran di sepanjang jalan.
namun sudah menjadi buah bibir bahwa jogja merupakan kota yang rawan untuk perkembangan kawula muda. jika kita tidak kuat iman, dan mudah terpengaruh oleh kehidupan di jogja,maka kita akan menjadi pemuda pemudi yang berbeda 180 derajat. kita akan menjadi pribadi yang berbeda.
JOGJA ITU KERAS
beberapa hari di jogja, saya hanya mendengar cerita tentang mahasiswa mahasiswi yang “rusak’ misalnya karena free sex, drug, pelacuran, dan apapun yang sejenis jeleknya. maka sekarang ada anggapan JOGJA BUKAN LAGI KOTA PELAJAR, NAMUN JOGJA ADALAH KOTA PELACUR.
dan pada kenyataannya para pendatang pendatang itulah yang merusak attitude jogja. mereka jauh dari rumah, jauh dari keluarga, jauh dari pantauan orang tua sehingga mereka bebas melalukan apapun dan apapun yang mereka inginkan semuanya tersedia di jogja. tempat, waktu dan kesempatan mereka salah gunakan dan akhirnya mereka menjadi terbiasa lalu kebablasan.
pergaulan bebas sudah menjadi budaya di jogja. hamil lalu aborsi pun sudah bukan lagi hal yang tabu. tempat kos atau kontrakan para mahasiswa merupan tempat yang tepat untuk melakukan maksiat maksiat itu. kebebasan di kos, kalo gag bebas maka akan timbul “penyelundupan”. nah itulah kenyataan yang terjadi.
kuliah lulus tidak tepat pada waktunya sudah bisa di maklumi karena suasana jogja itu adalah tempat untuk bersenang senang, nongkrong sampai malam, bikin males belajar, nunda nunda skripsi, dan menjadi mahasiswa abadi sampai akhirnya DO.
namun kenapa tetap saja jogja dicari oleh para lulusan sma untuk melanjutkan studi? apakah memang benar2 belajar ilmu, atau belajar yang lain? patut dipertanyakan. tak cukup sekali.
jogja itu keras
kita harus kuat jika ingin hidup di sana..
harus kuat iman
melawan kerasnya kehidupan
jangan mudah goyah.
Jogja adalah kota yang kaya akan budaya, apapun ada di jogja, dan kota ini seakan akan hidup 24 jam non stop , bisa di bilang kota tak pernah mati. sehingga di sebut JOJGA NEVER ENDING ASIA

24 jam non stop karena di sini banyak pendatang dari seluruh Indonesia. para remaja dan setengah dewasa yang mencari ilmu. maka tak heran jika kota ini mendapat julukan JOGJA KOTA PELAJAR.
jogja mungkin memang surga untuk kawula muda. karena banyak tempat hiburan yang menyenangkan, apapun ada di sini. semua kebutuhan hidup di jual dengan harga murah. warung makan, salon, laundry, toko baju, mall, distro, dan tempat hiburan lain banyak berteteran di sepanjang jalan.
namun sudah menjadi buah bibir bahwa jogja merupakan kota yang rawan untuk perkembangan kawula muda. jika kita tidak kuat iman, dan mudah terpengaruh oleh kehidupan di jogja,maka kita akan menjadi pemuda pemudi yang berbeda 180 derajat. kita akan menjadi pribadi yang berbeda.
JOGJA ITU KERAS
beberapa hari di jogja, saya hanya mendengar cerita tentang mahasiswa mahasiswi yang “rusak’ misalnya karena free sex, drug, pelacuran, dan apapun yang sejenis jeleknya. maka sekarang ada anggapan JOGJA BUKAN LAGI KOTA PELAJAR, NAMUN JOGJA ADALAH KOTA PELACUR.
dan pada kenyataannya para pendatang pendatang itulah yang merusak attitude jogja. mereka jauh dari rumah, jauh dari keluarga, jauh dari pantauan orang tua sehingga mereka bebas melalukan apapun dan apapun yang mereka inginkan semuanya tersedia di jogja. tempat, waktu dan kesempatan mereka salah gunakan dan akhirnya mereka menjadi terbiasa lalu kebablasan.
pergaulan bebas sudah menjadi budaya di jogja. hamil lalu aborsi pun sudah bukan lagi hal yang tabu. tempat kos atau kontrakan para mahasiswa merupan tempat yang tepat untuk melakukan maksiat maksiat itu. kebebasan di kos, kalo gag bebas maka akan timbul “penyelundupan”. nah itulah kenyataan yang terjadi.
kuliah lulus tidak tepat pada waktunya sudah bisa di maklumi karena suasana jogja itu adalah tempat untuk bersenang senang, nongkrong sampai malam, bikin males belajar, nunda nunda skripsi, dan menjadi mahasiswa abadi sampai akhirnya DO.
namun kenapa tetap saja jogja dicari oleh para lulusan sma untuk melanjutkan studi? apakah memang benar2 belajar ilmu, atau belajar yang lain? patut dipertanyakan. tak cukup sekali.
jogja itu keras
kita harus kuat jika ingin hidup di sana..
harus kuat iman
melawan kerasnya kehidupan
jangan mudah goyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar